Rabu, 03 September 2008

Pengumuman USM STAN 2008

Pengumuman USM STAN 2008
Penguman hasil Ujian Saringan Masuk STAN akan diumumkan pada tanggal 3 september 2008

PENGUMUMAN STAN 2008 dan HASIL UJIAN STAN 2008 dan HASIL USM STAN 2008 dan SELEKSI STAN 2008 dan HASIL KELULUSAN STAN 2008 dan KELULUSAN USM STAN 2008 dan UJIAN DEPKEU 2008 dan HASIL TES STAN 2008 dan PENGUMUMAN HASIL UJIAN STAN 2008 dan UJIAN SARINGAN MASUK STAN 2008 dan UJIAN AKUNTANSI NEGARAdan D3 STAN 2008 dan HASIL SELEKSI D3 DAN D1 STAN 2008 dan BEA CUKAI STAN 2008dan DEPARTEMEN KEUANGANdan HASIL UJIAN STANdan PENGUMUMAN USM STAN 2008 dan PENGUMUMAN UJIAN STAN 2008 dan INFORMASI HASIL USM STAN 2008 dan INFORMASI STAN dan INFORMASI USM dan INFORMASI KELULUSAN

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara adalah Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Departemen Keuangan yang menyelenggarakan Pendidikan Program Diploma Bidang Keuangan. Tujuannya adalah untuk mendidik mahasiswa supaya mempunyai pengetahuan dan keahlian di bidang akuntansi dan keuangan sektor publik dan mempersiapkan mahasiswa agar kelak menjadi Pegawai Negeri Sipil yang berdisiplin kuat, berakhlaq tinggi dan penuh dedikasi.
Berdirinya STAN berdasarkan keputusan Presiden Nomor:45 Tahun 1974 jo. Keputusan Presiden Nomor:12 Tahun 1967. Pada tanggal 17 Maret 1975 melalui Surat Keputusan No.13495/MPK/1975 diperoleh izin penyelenggaraan pendidikan akuntan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Program Diploma Keuangan yang semula diselenggarakan terpisah dari STAN, kini dilimpahkan pengelolaannya kepada Direktur STAN sesuai dengan Surat Tugas Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan Nomor: ST-098/BP/1997 tanggal 31 Oktober 1997 dan Surat Edaran Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan Nomor: SE-048/BP/1998 tanggal 29 Oktober 1998.
pengumuman stan 2008 hasil ujian stan 2008 hasil usm stan 2008 seleksi stan 2008 hasil kelulusan stan 2008 kelulusan usm stan 2008 ujian depkeu 2008 hasil tes stan 2008 pengumuman hasil ujian stan 2008 ujian saringan masuk stan 2008 ujian akuntansi negara d3 stan 2008 hasil seleksi d3 dan d1 stan 2008 bea cukai stan 2008,departemen keuangan hasil ujian stan pengumuman usm stan pengumuman ujian stan 2008 informasi hasil usm stan 2008 informasi stan 2008 informasi kelulusan ujian bea cukai

PROGRAM STUDI

Program Pendidikan yang diselenggarakan:
Program D III Keuangan Spesialisasi Akuntansi
Program D III dan D I Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan Umum
Program D III dan D I Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai
Program D III dan D I Keuangan Spesialisasi Perpajakan
Program D III Spesialisasi Penilai (PBB)
Program D III Spesialisasi PPLN
Lama pendidikan untuk Program Diploma I adalah 2 semester dan Program Diploma III adalah 6 semester.
Selain Program di atas juga diselenggarakan
Program Pendidikan Asisten/Pembantu Akuntan, 2 semester
(Peserta pendidikan adalah pegawai lulusan SLTA dan DI)
Program Diploma IV Keuangan Spesialisasi Akuntansi, 4 semester
(Peserta pendidikan adalah pegawai lulusan D III yang telah bekerja selama 2 tahun, kecuali lulusan terbaik yang lulus Psikotest, berhak langsung ke D IV)
SISTEM PENDIDIKAN
Berlaku sistem SKS Paket, di mana mata kuliah yang ditempuh tiap semesternya sudah ditentukan oleh lembaga.
Berlaku sistem Drop Out (DO), yaitu:
Memperoleh nilai D pada Mata Kuliah Umum (MKU) dan Mata Kuliah Keahlian (MKK), lebih dari 2 nilai D pada Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK), atau nilai E pada semua mata kuliah
IP semester ganjil di bawah 2,0 atau IPK tahun yang bersangkutan kurang dari 2,6
Tidak menghadiri kuliah lebih dari 20% jam efektif, atau 4 kali per mata kuliah dalam satu semester, kecuali ada keterangan sakit rawat inap dari dokter
Berbuat curang saat ujian (menyontek, bekerja sama, dll)
Selain itu, terdapat peraturan dislipin perkuliahan diantaranya:
Setiap mahasiswa pria diwajibkan mengenakan kemeja lengan pendek/panjang motif polos, biru muda, abu-abu muda atau krem dan celana panjang warna gelap yang dilengkapi dengan ikat pinggang.
Setiap mahasiswa wanita diwajibkan mengenakan busana/blus lengan pendek/panjang motif polos, biru muda, abu-abu muda atau krem dan rok warna gelap
Setiap mahasiswa dilarang memakai pakaian yang ketat; bahan jeans dan sejenisnya, berwarna mencolok/motif batik, kotak-kotak atau bergaris.
Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ketentuan atau melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman dislipin oleh pejabat yang berwenang menghukum.
Selama pendidikan, mahasiswa tidak dipungut biaya pendidikan dan tidak disediakan asrama.
Pengumuman hasil USM STAN 2008 dapat kamu lihat pada tanggal tanggal 3 september 2008 disini

Pengumuman buat kamu

ini informasi buat kamu yang ingin cari uang lewat internet caranya sangat mudah gak pake modal,kerjanya nyantai,bisa dilakukan sambil chating ,browsing,cari tugas and apa aja .Pokoknya mudah banget deh!!!
CARI INFORMASINYA DISINI
pengumuman stan 2008 hasil ujian stan 2008 hasil usm stan 2008 seleksi stan 2008 hasil kelulusan stan 2008 kelulusan usm stan 2008 ujian depkeu 2008 hasil tes stan 2008 pengumuman hasil ujian stan 2008 ujian saringan masuk stan 2008 ujian akuntansi negara d3 stan 2008 hasil seleksi d3 dan d1 stan 2008 bea cukai stan 2008,departemen keuangan hasil ujian stan pengumuman usm stan pengumuman ujian stan 2008 informasi hasil usm stan 2008 informasi stan 2008 informasi kelulusan ujian bea cukai 2008
Pengumuman buat kamu

ini informasi buat kamu yang ingin cari uang lewat internet caranya sangat mudah gak pake modal,kerjanya nyantai,bisa dilakukan sambil chating ,browsing,cari tugas and apa aja .Pokoknya mudah banget deh!!!

CARI INFORMASINYA DISINI
DIarsipkan di bawah: Uncategorized | yang berkaitan: Add new tag, PENGUMUMAN STAN 2008, HASIL UJIAN STAN 2008, HASIL USM STAN 2008, SELEKSI STAN 2008, HASIL KELULUSAN STAN 2008, KELULUSAN USM STAN 2008, UJIAN DEPKEU 2008, HASIL TES STAN 2008, PENGUMUMAN HASIL UJIAN STAN 2008, UJIAN SARINGAN MASUK STAN 2008, UJIAN AKUNTANSI NEGARA, D3 STAN 2008, HASIL SELEKSI D3 DAN D1 STAN 2008, BEA CUKAI STAN 2008, DEPARTEMEN KEUANGAN, HASIL UJIAN STAN, PENGUMUMAN USM STAN 2008, PENGUMUMAN UJIAN STAN 2008, INFORMASI HASIL USM STAN 2008, INFORMASI STAN, INFORMASI USM, INFORMASI KELULUSAN, PENGUMUMAN STAN, STAN, INFORMASI BEACUKAI STAN, BEACUKAI STAN, BEACUKA

Selasa, 26 Februari 2008

HOBI VS KELUARGA

Gimana mengaturnya di dalam kehidupan berkeluarga?

Keduanya memegang andil untuk keharmonisan Anda dan pasangan.
Hobi dapat memberikan stimulan, seperti rasa happy, segar, tenang, nyaman, dan menghilangkan kejenuhan. Singkat kata, kecintaan pada hobi membuat semangat hidup tak pernah padam. Bahkan, dari situ akan tergali potensi yang mungkin dapat dikembangkan menjadi salah satu sumber penghasilan keluarga. Jika istri atau suami keberatan dengan hobi pasangan, sering kali konflik mereka sebetulnya bukan bersumber pada hobi itu sendiri melainkan pada cara pembagian waktu, perhatian, dan finansial untuk menjalankan si hobi.

TIPS BERDAMAI
- Kunci untuk menyelesaikan konflik hobi vs keluarga apalagi kalau bukan kemauan untuk saling menghargai, saling percaya, dan masing-masing pasangan memiliki kecakapan untuk membagi waktunya (antara kepentingan pekerjaan dengan kepentingan keluarga; antara kepentingan keluarga dengan kepentingan individu, juga antara kepentingan pekerjaan dengan kepentingan individu). Mau tak mau suami/istri mesti percaya dulu bahwa setiap individu butuh waktu untuk dirinya sendiri.
- Cobalah memahami keasyikan hobi pasangan dengan sesekali ikut mendampingnya menjalani kesenangannya itu. Atau bagi suami/istri yang hobinya "diragukan" kenapa tidak mengajak dengan manis pasangannya untuk sama-sama beraktivitas agar mengenal hobinya. Toh kalau tak kunjung menemukan enaknya hobi pasangan, boleh kok, bertanya langsung di mana keasyikan dan manfaatnya.
- Jangan ragu memberikan masukan cemerlang atas hobi pasangan. Contoh "Pa, kenapa tidak kita jadikan hobi Papa yang senang utak-atik mobil jadi bengkel betulan," umpamanya. Begitu pula suami pada istri, "Bunda kalau menawar barang kan jago banget. Bagaimana kalau barang-barang yang kita dapat dengan harga miring, kita jual lagi. Lumayan kan untuk buat beli susu si Adik."

JANGAN GUNAKAN UANG KELUARGA
Bagi si penghobi, harus ada aturan demi kepentingan keluarga yang tidak boleh ditabrak, yakni:
* Jangan menggunakan uang keluarga untuk hobi. Gunakan saja uang pribadi. Jadi jika si penghobi kehabisan uang, biarlah risiko itu ditanggungnya sendiri dengan tidak dapat membiayai kegemarannya itu beberapa waktu.
* Pembagian keuangan harus dilakukan sejak awal. Berapa persen jatah untuk keluarga (seperti uang belanja harian, uang bulanan, uang saku anak, uang sekolah dan kursus anak, uang kesehatan, asuransi, gaji pengasuh/babysitter, dan lainnya), serta berapa persen untuk kita dan pasangan. Bagilah waktu dengan adil dan fleksibel. Contoh dari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 merupakan saat bekerja. Setelah itu adalah waktu untuk keluarga. Manfaatkan momen tersebut dengan baik dan lakukan secara kontinu.
* Sabtu dan Minggu dapat dijadikan sebagai waktu untuk diri sendiri atau untuk keluarga. Semua ini tergantung kesepakatan bersama. Jika waktu untuk diri sendiri adalah Sabtu, manfaatkanlah dengan baik. Tentukan berapa lama kita akan bergelut dengan hobi tersebut. Nah, sisa waktunya bisa tetap kita gunakan untuk anak dan pasangan. Di hari Minggu, sesuai kesepakatan adalah waktu untuk keluarga. Kalaupun terpaksa karena ada peluang bisnis, misalnya, hobi bisa tetap dilakukan asalkan keluarga diajak.
* Hobi yang memakan waktu lama, seperti memancing di laut atau mendaki gunung, sebaiknya dimasukkan dalam jadwal tahunan.
Nah, dengan begitu semuanya menjadi jelas, tidak ada hobi yang harus ditinggalkan dan tidak ada hobi yang menyusahkan keluarga.

Minggu, 24 Februari 2008

CARA MEMBUANG RASA DENGKI KEPADA ORANG LAIN

Tips Cara Membuang Rasa Dengki kepada Orang Lain

Rasa Dengki adalah Sifat yang paling di benci oleh Allah SWT. Gimana cara membuang rasa dengki kepada Orang lian?
Ini ada beberapa cara untuk membuang Rasa dengki kepada Orang lain:

1. Ucapkan salam dan tunjukan rasa gembira kepada orang yang kita tidak senangi itu tatkala dia mendapat nikmat.

2. Sanjung dan puji kebaikan dan keistimewaannya,terutama di belakangnya.

3. Tutup Keaiban dan kesalahannya ,jangan di ceritakan pada orang lain.

4. Silaturrahmilah dia selalu sambil membawa buah tangan atau hadiah.

5. Menghormati dan menyayangi kaum kerabatnya serta orang-orang yang di kasihinya.

6. Pertahankan dia kalau ada orang memburukkannya atau menjatuhkannya.

7. Berdoalah kepada Allah agar Allah membantu kita menghilangkan rasa hasad dengki dalam diri kita itu.

Jangan kamu sekali-kali memutus hubungan tali persaudaraan dengan Orang lain niscaya Allah akan membencimu.....

http://anekaislami.blogspot.com/

Selasa, 19 Februari 2008

KIAT SUKSES ALA TUKUL ARWANA.

KIAT SUKSES ALA TUKUL ARWANA.


"Saya ini seperti pisau yang jelek tapi diasah terus sehingga bisa jadi
tajam,"sebut sesosok pria yang kini enam hari sekali menjumpai pemirsa
di stasiun Trans7 melalui program Empat Mata. Mudah ditebak, sosok itu
adalah Tukul Arwana. Banyolan yang khas, tepuk tangan ala monyet, bahasa
inggris yang kacau, kepolosan dan penampilan konyol yang menjadi trade
mark-nya, mampu mengantarkan pria bernama asli Tukul Riyanto ini
mencapai puncak keemasannya.

Tukul kini boleh jadi telah menjadi semacam ikon atau simbol orang desa
yang mampu 'menaklukkan' kota. Pengakuannya sebagai orang kelahiran
desa, dengan tingkah laku ! yang kampungan, slapstik, seakan menjadi
simbolisasi kesuksesan yang benar-benar dimulai dari bawah. Maka, tak
heran, ia dianggap mampu menjadi representasi kebanyakan orang yang
ingin sukses. Inilah yang membuat banyak orang mau antri untuk datang ke
acaranya, selain tentu untuk menikmati banyolan-banyolanny a.

Perjuangan kelahiran Semarang 16 Oktober 1963 ini memang sangat panjang
dan berliku. Untuk mendapatkan kesuksesan seperti saat ini, Tukul harus
berjuang dari panggung ke panggung. Menurut pria yang sudah suka melawak
di panggung 17 Agustusan sejak kecil ini, proses adalah bagian
terpenting dalam hidupnya. "Saya sudah kenyang diremehkan, dicaci, dan
dicibir. Saya jalan dari satu kampung ke kampung yang lain, dari satu
panggung ke panggung yang lain. Dan inilah yang sekarang saya terima,"
kata bapak satu anak yang sering menggambarkan dirinya sebagai hasil
dari kristalisasi keringat itu.
Menurut mantan sopir omprengan, kru shooting video, sopir pribadi, dan
penyiar radio ini, kunci sukses yang utama pada dirinya adalah menikmati
kelemahan dalam diri, dan mengubahnya menjadi berkah. "Makanya saya
nikmati saja diolok-olok, dijelek-jelekkan, wong malah itu yang
menghidupi saya sekarang." Selain itu, Tukul juga menyebut sejumlah
nama, selain istrinya, yang turut memberi andil pada suksesnya. Beberapa
di antaranya yaitu Joko Dewo dan Tony Rastafara yang pertama kali
mengajaknya melawak ke Jakarta. Ia juga menyebut Radio Humor SK dan
kelompok lawak Srimulat sebagai prosesnya memperkaya materi lawakan.
"Saya bisa mencapai ini semua berkat bantuan banyak orang juga," ujar
pria yang kini sering mengundang beberapa orang yang dianggap berjasa
pada karirnya, untuk ikut tampil di Empat Mata.

Kini, boleh jadi Tukul telah jadi pelawak paling mahal di Indonesia.
Konon, tarifnya sekali manggung mencapai Rp30 juta. Padahal, untuk acara
Empat Mata, ia sudah mengantongi kontrak hingga 260 episode. Jika
ditotal, plus honor jadi bintang iklan beberapa produk, pendapatannya
per tahun miliaran rupiah. Sebuah motor Harley Davidson kini juga
menjadi simbol kesuksesan yang sudah diraihnya. Rumahnya pun ada
beberapa, sebagian dikontrakkan untuk menambah pundi-pundi simpanan masa
tuanya. Bersama mantan majikannya, ia juga berencana untuk membuka
restoran.

Namun, mendapat kelimpahan rejeki demikian banyak, Tukul tak melupakan
asalnya. Karena itu, demi membantu rekan-rekan sesama pelawak yang belum
sukses, ia membelikan beberapa motor untuk dijadikan sarana ojek bagi
rekannya. Selain itu, ia menyediakan satu rumah khusus untuk dijadikan
tumpangan rekannya selama di Jakarta. Rumah yang dinamai Posko Ojo Lali
itu juga dijadikan ajang tukar pikiran dan meramu ide kreatif lawakan.
Selain itu, saat ini ia juga ingin merealisasikan sebuah program acara
untuk mengakomodasi teman-teman pelawak yang belum berhasil. "Banyak
pelawak yang potensial, namun belum terangkat. Saya yang sedang di
puncak ingin mereka juga bisa berhasil," harap Tukul.

Perjuangan Tukul dari nol adalah sebuah gambaran ketekunan dan keuletan
yang perlu kita contoh. Keyakinannya yang kuat untuk menjadi pelawak
terkenal, ditambah kemauannya belajar banyak hal, telah menjadikannya
sebagai ikon orang desa yang bisa menaklukkan kota. Perhatiannya kepada
sesama rekan pelawak yang belum sukses juga patut diteladani. Dengan
begitu, apapun bentuk kesuksesan yang kita raih, bisa lebih bermakna
bagi sesama.

Rabu, 13 Februari 2008

JAGALAH HATI LENTERA HIDUP INI



Kiat Praktis Menghadapi Persoalan Hidup

Penulis: KH Abdullah Gymnastiar
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah yang disebut masalah atau persoalan hidup, dimanapun, kapanpun, apapun dan dengan siapapun, semuanya adalah potensi masalah. Namun andaikata kita cermati dengan seksama ternyata dengan persoalan yang persis sama, sikap orangpun berbeda-beda, ada yang begitu panik, goyah, kalut, stress tapi ada pula yang menghadapinya dengan begitu mantap, tenang atau bahkan malah menikmatinya.
Berarti masalah atau persoalan yang sesungguhnya bukan terletak pada persoalannya melainkan pada sikap terhadap persoalan tersebut. Oleh karena itu siapapun yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, benar, indah dan bahagia adalah mutlak harus terus-menerus meningkatkan ilmu dan keterampilan dirinya dalam menghadapi aneka persoalan yang pasti akan terus meningkat kuantitas dan kualitasnya seiring dengan pertambahan umur, tuntutan, harapan, kebutuhan, cita-cita dan tanggung jawab.
Kelalaian kita dalam menyadari pentingnya bersungguh-sungguh mencari ilmu tentang cara menghadapi hidup ini dan kemalasan kita dalam melatih dan mengevaluasi ketrampilan kita dalam menghadapi persoalan hidup berarti akan membuat hidup ini hanya perpindahan kesengsaraan, penderitaan, kepahitan dan tentu saja kehinaan yang bertubi-tubi. Na'udzubillah.
1. Siap
Siap apa? Siap menghadapi yang cocok dengan yang diinginkan dan siap menghadapi yang tidak cocok dengan keiinginan.
Kita memang diharuskan memiliki keiinginan, cita-cita, rencana yang benar dan wajar dalam hidup ini, bahkan kita sangat dianjurkan untuk gigih berikhtiar mencapai apapun yang terbaik bagi dunia akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah Swt berikan kepada kita.
Namun bersamaan dengan itu kitapun harus sadar-sesadarnya bahwa kita hanyalah makhluk yang memiliki sangat banyak keterbatasan untuk mengetahui segala hal yang tidak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita.
Dan pula dalam hidup ini ternyata sering sekali atau bahkan lebih sering terjadi sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita, yang di luar dugaan dan di luar kemampuan kita untuk mencegahnya, andaikata kita selalu terbenam tindakan yang salah dalam mensikapinya maka betapa terbayangkan hari-hari akan berlalu penuh kekecewaaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan, hati yang galau, sungguh rugi padahal hidup ini hanya satu kali dan kejadian yang tak didugapun pasti akan terjadi lagi.
Ketahuilah kita punya rencana, Allah Swt pun punya rencana, dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah Swt.
Yang lebih lucu serta menarik, yaitu kita sering marah dan kecewa dengan suatu kejadian namun setelah waktu berlalu ternyata "kejadian" tersebut begitu menguntungkan dan membawa hikmah yang sangat besar dan sangat bermanfaat, jauh lebih baik dari apa yang diharapkan sebelumnya.
Alkisah ada dua orang kakak beradik penjual tape, yang berangkat dari rumahnya di sebuah dusun pada pagi hari seusai shalat shubuh, di tengah pematang sawah tiba-tiba pikulan sang kakak berderak patah, pikulan di sebelah kiri masuk ke sawah dan yang di sebelah kanan masuk ke kolam. Betapa kaget, sedih, kesal dan merasa sangat sial, jualan belum, untung belum bahkan modalpun habis terbenam, dengan penuh kemurungan mereka kembali ke rumah. Tapi dua jam kemudian datang berita yang mengejutkan, ternyata kendaraan yang biasa ditumpangi para pedagang tape terkena musibah sehingga seluruh penumpangnya cedera bahkan diantaranya ada yang cedera berat, satu-satunya diantara kelompok pedagang yang senantiasa menggunakan angkutan tersebut yang selamat hanyala dirinya, yang tidak jadi berjualan karena pikulannya patah. Subhanalloh, dua jam sebelumnya patah pikulan dianggap kesialan besar, dua jam kemudian patah pikulan dianggap keberuntungan luar biasa.
Oleh karena itu "fa idzaa azamta fa tawaqqal alalloh" bulatkan tekad, sempurnakan ikhtiar namun hati harus tetap menyerahkan segala keputusan dan kejadian terbaik kepada Allah Swt. Dan siapkan mental kita untuk menerima apapun yang terbaik menurut ilmu Allah Swt.
Allah Swt, berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 216, "Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal bagi Allah Swt lebih baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal buruk dalam pandangan Allah Swt."
Maka jikalau dilamar seseorang, bersiaplah untuk menikah dan bersiap pula kalau tidak jadi nikah, karena yang melamar kita belumlah tentu jodoh terbaik seperti yang senantiasa diminta oleh dirinya maupun orang tuanya. Kalau mau mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri, berjuanglah sungguh-sungguh untuk diterima di tempat yang dicita-citakan, namun siapkan pula diri ini andaikata Allah Yang MahaTahu bakat, karakter dan kemampuan kita sebenarnya akan menempatkan di tempat yang lebih cocok, walaupun tidak sesuai dengan rencana sebelumnya.
Melamar kerja, lamarlah dengan penuh kesungguhan, namun hati harus siap andaikata Allah Swt, tidak mengijinkan karena Allah Swt, tahu tempat jalan rizki yang lebih berkah.
Berbisnis ria, jadilah seorang profesional yang handal, namun ingat bahwa keuntungan yang besar yang kita rindukan belumlah tentu membawa maslahat bagi dunia akhirat kita, maka bersiaplah menerima untung terbaik menurut perhitungan Allah Swt. Demikianlah dalam segala urusan apapun yang kita hadapi.
2.Ridha
Siap menghadapi apa pun yang akan terjadi, dan bila terjadi, satu-satunya langkah awal yang harus dilakukan adalah mengolah hati kita agar ridha/rela akan kenyataan yang ada. Mengapa demikian? Karena walaupun dongkol, uring-uringan dan kecewa berat, tetap saja kenyataan itu sudah terjadi. Pendek kata, ridha atau tidak, kejadian itu tetap sudah terjadi. Maka, lebih baik hati kita ridha saja menerimanya.
Misalnya, kita memasak nasi, tetapi gagal dan malah menjadi bubur. Andaikata kita muntahkan kemarahan, tetap saja nasi telah menjadi bubur, dan tidak marah pun tetap bubur. Maka, daripada marah menzalimi orang lain dan memikirkan sesuatu yang membuat hati mendidih, lebih baik pikiran dan tubuh kita disibukkan pada hal yang lain, seperti mencari bawang goreng, ayam, cakweh, seledri, keripik, dan kecap supaya bubur tersebut bisa dibuat bubur ayam spesial. Dengan demikian, selain perasaan kita tidak jadi sengsara, nasi yang gagal pun tetap bisa dinikmati dengan lezat.
Kalau kita sedang jalan-jalan, tiba-tiba ada batu kecil nyasar entah dari mana dan mendarat tepat di kening kita, hati kita harus ridha, karena tidak ridha pun tetap benjol. Tentu saja, ridha atau rela terhadap suatu kejadian bukan berarti pasrah total sehingga tidak bertindak apa pun. Itu adalah pengertian yang keliru. Pasrah/ridha hanya amalan, hati kita menerima kenyataan yang ada, tetapi pikiran dan tubuh wajib ikhtiar untuk memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridhai Allah Swt. Kondisi hati yang tenang atau ridha ini sangat membantu proses ikhtiar menjadi positif, optimal, dan bermutu.
Orang yang stress adalah orang yang tidak memiliki kesiapan mental untuk menerima kenyataan yang ada. Selalu saja pikirannya tidak realistis, tidak sesuai dengan kenyataan, sibuk menyesali dan mengandai - andai sesuatu yang sudah tidak ada atau tidak mungkin terjadi. Sungguh suatu kesengsaraan yang dibuat sendiri.
Misalkan tanah warisan telah dijual tahun yang lalu dan saat ini ternyata harga tanah tersebut melonjak berlipat ganda. Orang-orang yang malang selalu saja menyesali mengapa dahulu tergesa-gesa menjual tanah. Kalau saja mau ditangguhkan, niscaya akan lebih beruntung. Biasanya, hal ini dilanjutkan dengan bertengkar saling menyalahkan sehingga semakin lengkap saja penderitaan dan kerugian karena memikirkan tanah yang nyata-nyata telah menjadi milik orang lain.
Yang berbadan pendek, sibuk menyesali diri mengapa tidak jangkung. Setiap melihat tubuhnya ia kecewa, apalagi melihat yang lebih tinggi dari dirinya. Sayangnya, penyesalan ini tidak menambah satu senti pun jua. Yang memiliki orang tua kurang mampu atau telah bercerai, atau sudah meninggal sibuk menyalahkan dan menyesali keadaan, bahkan terkadang menjadi tidak mengenal sopan santun kepada keduanya, mempersatukan, atau menghidupkannya kembali. Sungguh banyak sekali kita temukan kesalahan berpikir, yang tidak menambah apa pun selain menyengsarakan diri.
Ketahuilah, hidup ini terdiri dari berbagai episode yang tidak monoton. Ini adalah kenyataan hidup, kenanglah perjalanan hidup kita yang telah lalu dan kita harus benar-benar arif menyikapi setiap episode dengan lapang dada, kepala dingin, dan hati yang ikhlas. Jangan selimuti diri dengan keluh kesah karena semua itu tidak menyelesaikan masalah, bahkan bisa jadi memperparah masalah.
Dengan demikian, hati harus ridha menerima apa pun kenyataan yang terjadi sambil ikhtiar memperbaiki kenyataan pada jalan yang diridhai Allah swt. ***

3. Jangan Mempersulit Diri
Andaikata kita mau jujur, sesungguhnya kita ini paling hobi mengarang, mendramatisasi, dan mempersulit diri. Sebagian besar penderitaan kita adalah hasil dramatisasi perasaan dan pikiran sendiri. Selain tidak pada tempatnya, pasti ia juga membuat masalah akan menjadi lebih besar, lebih seram, lebih dahsyat, lebih pahit, lebih gawat, lebih pilu daripada kenyataan yang aslinya, Tentu pada akhirnya kita akan merasa jauh lebih nelangsa, lebih repot di dalam menghadapinya/mengatasinya.
Orang yang menghadapi masa pensiun, terkadang jauh sebelumnya sudah merasa sengsara. Terbayang di benaknya saat gaji yang kecil, yang pasti tidak akan mencukupi kebutuhannya. Padahal, saat masih bekerja pun gajinya sudah pas-pasan. Ditambah lagi kebutuhan anak-anak yang kian membengkak, anggaran rumah tangga plus listrik, air, cicilan rumah yang belum lunas dan utang yang belum terbayar. Belum lagi sakit, tak ada anggaran untuk pengobatan, sementara umur makin menua, fisik kian melemah, semakin panjang derita kita buat, semakin panik menghadapi pensiun. Tentu saja sangat boleh kita memperkirakan kenyataan yang akan terjadi, namun seharusnya terkendali dengan baik. Jangan sampai perkiraan itu membuat kita putus asa dan sengsara sebelum waktunya.
Begitu banyak orang yang sudah pensiun ternyata tidak segawat yang diperkirakan atau bahkan jauh lebih tercukupi dan berbahagia daripada sebelumnya. Apakah Allah SWT. yang Mahakaya akan menjadi kikir terhadap para pensiunan, atau terhadap kakek-kakek dan nenek-nenek? Padahal, pensiun hanyalah salah satu episode hidup yang harus dijalani, yang tidak mempengaruhi janji dan kasih sayang Allah.
Maka, di dalam menghadapi persoalan apa pun jangan hanyut tenggelam dalam pikiran yang salah. Kita harus tenang, menguasai diri seraya merenungkan janji dan jaminan pertolongan Allah Swt. Bukankah kita sudah sering melalui masa-masa yang sangat sulit dan ternyata pada akhirnya bisa lolos?
Yakinlah bahwa Allah yang Mahatahu segalanya pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita sesuai dengan dosis yang tepat dengan keadaan dan kemampuan kita. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, dan sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan" (QS Al-Insyirah [94]:5-6). Sampai dua kali Allah Swt menegaskan janji-Nya. Tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus mendapatkan kesulitan karena dunia bukanlah neraka. Demikian juga tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus memperoleh kelapangan dan kemudahan karena dunia bukanlah surga. Segalanya pasti akan ada akhirnya dan dipergilirkan dengan keadilan Allah Swt.
4. Evaluasi Diri
Ketahuilah, hidup ini bagaikan gaung di pegunungan: apa yang kita bunyikan, suara itu pulalah yang akan kembali kepada kita. Artinya, segala yang terjadi pada kita adalah buah dari apa yang kita lakukan. "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula" (QS Al-ZalZalah [99]: 7-8)
Allah Swt Maha Peka terhadap apapun yang kita lakukan. Dengan keadilan-Nya tidak akan ada yang meleset, siapa pun yang berbuat, sekecil dan setersembunyi apapun kebaikan, niscaya Allah Swt, akan membalas berlipat ganda dengan aneka bentuk yang terbaik menurut-Nya. Sebaliknya, kezaliman sehalus apapun yang kita lakukan yang tampaknya seperti menzalimi orang lain, padahal sesungguhnya menzalimi diri sendiri, akan mengundang bencana balasan dari Allah Swt, yang pasti lebih getir dan gawat. Naudzubillah.
Andaikata ada batu yang menghantam kening kita, selain hati harus ridha, kita pun harus merenung, mengapa Allah menimpakan batu ini tepat ke kening kita, padahal lapangan begitu luas dan kepala ini begitu kecil? Bisa jadi semua ini adalah peringatan bahwa kita sangat sering lalai bersujud, atau sujud kita lalai dari mengingat-Nya. Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia, pasti segalanya ada hikmahnya.
Dompet hilang? Mengapa dari satu bus, hanya kita yang ditakdirkan hilang dompet? Jangan sibuk menyalahkan pencopet karena memang sudah jelas ia salah dan memang begitu pekerjaannya. Renungkankah: boleh jadi kita ini termasuk si kikir, si pelit, dan Allah Mahatahu jumlah zakat dan sedekah yang dikeluarkan. Tidak ada kesulitan bagi-Nya untuk mengambil apapun yang dititipkan kepada hamba-hamba-Nya.
Anak nakal, suami kurang betah di rumah dan kurang mesra, rezeki seret dan sulit, bibir sariawan terus menerus, atau apa saja kejadian yang menimpa dan dalam bentuk apapun adalah sarana yang paling tepat untuk mengevaluasi segala yang terjadi. Pasti ada hikmah tersendiri yang sangat bermanfaat, andaikata kita mau bersungguh-sungguh merenunginya dengan benar.
Jangan terjebak pada sikap yang hanya menyalahkan orang lain karena tindakan emosional seperti ini hanya sedikit sekali memberi nilai tambah bagi kepribadian kita. Bahkan, apabila tidak tepat dan berlebihan, akan menimbulkan kebencian dan masalah baru.
Ketahuilah dengan sungguh-sungguh, dengan mengubah diri, berarti pula kita mengubah orang lain. Camkan bahwa orang lain tidak hanya punya telinga, tetapi mereka pun memiliki mata, perasaan, pikiran yang dapat menilai siapa diri kita yang sebenarnya.
Jadikanlah setiap masalah sebagai sarana efektif untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri karena hal itulah yang menjadi keuntungan bagi diri dan dapat mengundang pertolongan Allah Swt.
5. Hanya Allah-lah Satu satunya Penolong
Sesungguhnya tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah Swt. Baik berupa musibah maupun nikmat. Walaupun bergabung jin dan manusia seluruhnya untuk mencelakakan kita, demi Allah tidak akan jatuh satu helai rambut pun tanpa izin-Nya. Begitu pun sebaliknya, walaupun bergabung jin dan manusia menjanjikan akan menolong atau memberi sesuatu, tidak pernah akan datang satu sen pun tanpa izin-Nya.
Mati-matian kita ikhtiar dan meminta bantuan siapapun, tanpa izin-Nya tak akan pernah terjadi yang kita harapkan. Maka, sebodoh-bodoh kita adalah orang yang paling berharap dan takut kepada selain Allah Swt. Itulah biang kesengsaraan dan biang menjauhnya pertolongan Allah Swt.
Ketahuilah, makhluk itu "La haula wala quwata illa billahil' aliyyil ' azhim" tiada daya dan tiada upaya kecuali pertolongan Allah Yang MahaAgung. Asal kita hanyalah dari setetes sperma, ujungnya jadi bangkai, ke mana-mana membawa kotoran.
Allah menjanjikan dalam Surah Al-Thalaq ayat 2 dan 3, "Barang siapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah (bertaqwa), niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar bagi setiap urusannya, dan akan diberi rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Allah, niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya."
Jika kita menyadari dan meyakininya, kita memiliki bekal yang sangat kukuh untuk mengarungi hidup ini, tidak pernah gentar menghadapi persoalan apapun karena sesungguhnya yang paling mengetahui struktur masalah kita yang sebenarnya berikut segala jalan keluar terbaik hanyalah Allah Swt Yang Mahasempurna. Dia sendiri berjanji akan memberi jalan keluar dari segala masalah, sepelik dan seberat apapun karena bagi Dia tidak ada yang rumit dan pelik, semuanya serba mudah dalam genggaman kekuasaan-Nya.
Pendek kata, jangan takut menghadapi masalah, tetapi takutlah tidak mendapat pertolongan Allah dalam menghadapinya. Tanpa pertolongan-Nya, kita akan terus berkelana dalam kesusahan, dari satu persoalan ke persoalan lain, tanpa nilai tambah bagi dunia dan akhirat kita・benar-benar suatu kerugian yang nyata.
Terimalah ucapan selamat berbahagia, bagi saudara-saudaraku yang taat kepada Allah dan semakin taat lagi ketika diberi kesusahan dan kesenangan, shalatnya terjaga, akhlaknya mulia, dermawan, hati bersih, dan larut dalam amal-amal yang disukai Allah.
InsyaAllah, masalah yang ada akan menjadi jalan pendidikan dan Allah yang akan semakin mematangkan diri, mendewasakan, menambah ilmu, meluaskan pengalaman, melipatgandakan ganjaran, dan menjadikan hidup ini jauh lebih bermutu, mulia, dan terhormat di dunia akhirat.
Semoga, dengan izin Allah, uraian ini ada manfaatnya.

3. Tidak Diperbudak Asmara
Salah satu yang memperindah dan menghiasi hidup kita adalah cinta. Tapi kita lihat ada orang yang dikutuk orang tuanya, bahkan terjerumus ke lembah nista dalam perbuatan-perbuatan yang hina justru karena cinta --tentu cinta buta-- yang membuat tidak bisa melihat kebenaran.
Waspadalah saudaraku, jatuh cinta ibarat memasuki sebuah pusaran air, kalau tidak hati-hati semakin cinta semakin membelenggu, semakin hanyut, berkurang rasa malu, dan membara nafsu yang akhirnya menyengsarakan dunia akhirat, kecuali cinta di jalan Allah.
Jatuh cinta ibarat memasukkan ayam kampung ke kamar, akan sulit mengusirnya. Kalaupun susah payah mengusir, maka kamar akan berantakan. Begitulah orang-orang yang dilanda asmara dan tidak sungguh-sungguh menjaga diri.
Oleh karena itu jauhilah percintaan yang tidak disukai dan tidak di jalan Allah. Milikilah cinta yang asli karena Allah yang caranya betul-betul menegakkan apapun yang diaturkan dalam agama. Percayalah, rambu-rambu yang diberikan oleh Allah akan membuat diri kita tidak diperdaya oleh cinta yang tampaknya indah padahal bisa jadi menjerumuskan, na置zubillahi mindzalik. Berlindunglah kepada Allah supaya kita tidak diperbudak oleh asmara buta.
泥an, adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya. (Q.S An-Nazi誕t [79] : 40-41)
4. Orang yang Jujur
Saudaraku, setiap kali berbohong maka bohong itu akan menjadi penjara bagi kita. Kita akan selalu was-was, takut diketahui kebohongan (kedustaan) kita yang mengharuskan kita berbuat bohong lanjutannya. Dan bohong itu pun tentu akan menjadi penjara baru. Demikianlah kurang lebih bagi orang-orang yang berdusta, berbohong atau tidak jujur dalam hal apapun.
Tidak akan merdeka orang-orang yang tidak menjaga dirinya dari kedustaan dan ketidakjujuran. Rasulullah bersabda, 典idak ada akhlak yang paling dibenci Rasulullah, lebih dari bohong. Apabila beliau melihat seseorang bohong dari segi apa saja, maka orang itu tidak keluar dari perasaan hati Rasulullah sehingga beliau tahu bahwa orang itu telah bertaubat.・/i> (H. R. Ahmad)
Pastikanlah kita menjadi orang yang menikmati hidup jujur. Semakin sedikit rahasia semakin merdeka hidup ini. Semakin tidak mengenal dusta, semakin tidak terancam diri ini. Tak ada yang membuat kita takut harus diketahui aib dan kebohongan oleh orang lain karena memang kita tidak menyembunyikan sesuatu.
Lebih baik kita disisihkan karena kita jujur daripada kita diterima karena berdusta, berarti sepanjang waktu kita akan penuh ketegangan. Selamat berbahagi bagi saudara yang berjuang menjadi pribadi yang jujur terpercaya karena itulah milik orang-orang yang merdeka dan jujur.
5. Orang yang Tawadhu
Rendah hati adalah kunci kebahagiaan. Semakin kita ingin dihargai, semakin ingin dihormati, semakin ingin dipuji, semakin ingin diperlakukan lebih, maka semakin sengsara hidup ini, karena kita semakin butuh kepada orang lain. Padahal orang lain belum tentu sesuai keinginannya dengan kita.
Orang yang rendah hati, pikirannya adalah justru ingin melihat orang lain lebih berhak untuk dihargai, lebih berhak untuk dihormati, dan tidak melihat orang lain lebih rendah dari dirinya.
Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah, 泥an hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik・ (Q.S. Al Furqaan [25] : 28). Ketawadhuan tidak akan pernah menghinakan, bahkan sebaliknya akan mengangkat derajat seseorang.
Adalah mimpi kita bahagia jikalau kita menjadi orang yang sombong dan takabur. Sabda Rasulullah, 典iada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.・/i> (H.R Muslim). Kebahagiaan dan kemerdekaan adalah milik orang-orang yang rendah hati.
6. Orang yang Ikhlas
Ikhlas adalah kunci kemerdekaan hati. Orang-orang yang ria yang hidupnya tamak akan pujian akan menjadi korban mode dan korban jaman. Tetapi orang-orang yang ikhlas tidak pusing dengan penilaian manusia. Yang dia pikirkan adalah selalu memikirkan yang terbaik, dan puas dengan penilaian Allah Yang Maha Dekat serta ganjaran dari Allah yang melimpah dan tidak mengecewakan.
Rasulullah bersabda, 鄭llah tidak menerima amalan, melainkan amalan yang ikhlas dan yang karena untuk mencari keridhaan Allah.・/i> (H. R. Ibnu Majah)
Wahai saudaraku yang baik, marilah kita nikmati menjadi orang yang tidak terpengaruh oleh kerinduan dipuji orang lain. Pujian orang hanyalah tipu daya bagi kita, cobaan yang membuat kita sering menipu diri padahal kita tidak layak dipuji.
Tapi pujian dari Allah akan menyelamatkan kita dunia akhirat. Karena Allah yang menggenggam setiap rezeki, kedudukan, kemuliaan, bahkan nikmat dunia akhirat. Untuk apa kita dipuji makhluk yang pasti binasa. Lebih baik puaskan diri ingin dipuji Allah, itulah yang membuat kita merdeka dalam hidup ini.
7. Orang yang Tawakal
Semakin banyak bergantung kepada sesuatu maka kita akan takut kehilangan sesuatu. Seperti orang yang bersandar di kursi akan takut kursinya diambil. Tetapi bergantung kepada Allah, itulah yang akan memuaskan karena Allah menggenggam segala yang kita butuhkan. Allah Maha Tahu masalah kita, Allah Maha Tahu segala jalan keluar dari kesulitan kita, dan Allah-lah yang kuasa atas segala-galanya.
Dan orang yang bertawakal, dicukupi kebutuhannya oleh Allah Yang Maha Tahu kebutuhan kita. Allah berfirman, ・..Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.・ (Q.S Ath Thalaaq [65] : 3)
Sahabat-sahabatku yang budiman, untuk apa kita bergantung kepada manusia. Makhluk adalah lemah tiada daya dan tidak bisa memberi manfaat bagi kita tanpa izin Allah dan juga tidak bisa memberikan mudharat.
Marilah kita puaskan diri kita, ikhtiar kita, dan ketawakalan kita. Gigihnya ikhtiar jangan mencuri hati dari tawakkal kepada Allah. Yakinnya kepada Allah jangan pernah mengurangi ikhtiar kita, itulah orang-orang yang akan menikmati kemerdekaan dalam hidup ini. Akhlaknya jadi mulia dan indah kalau setiap perilakunya bisa menjadi amal shaleh yang menjadi bekal kebahagiaan dunia dan menjadi bekal perjumpaan dengan Allah Azzawajalla.
Sekali merdeka tetap merdeka. Sekali menjadi hamba Allah selama-lamanya hanyalah untuk mengabdi kepada Allah.

Rangkuman Pengajian Majeis Manajemen Qolbu, Masjid Istiqlal 15 September 2002

TIPS MENCARI CALON ISTRI

Tips Mencari Calon Istri
 
Yang paling kukuh keimanan ialah berkawan kerana Allah, bermusuhan kerana Allah, cinta kerana Allah dan membenci kerana Allah. ( Hadis Riwayat Tabarani dari Ibnu Abbas r.a).
Mengapakah teruna memilih gadis jelita? Kata orang, gadis seperti ini menyejukkan serta menggembirakan hati. Betulkah begitu? Gadis ltu pada asasnya bererti wanita yang belum bernikah. Walaupun begitu, perkataan 'gadis' juga digunakan bagi menggambarkan kesucian seseorang wanita. Wanita yang sudah ternoda sebelum berkahwin digelar; sudah tiada gadis' atau 'sudah tiada dara'. Umumnya, pengertian pertama iaitu wanita yang belum bernikah digunakan secara formal sedangkan yang kedua itu adalah gelaran yang diberikan secara berbisik-bisik.
Alam gadis merupakan alam yang paling manis bagi seseorang wanita. Semasa inilah seseorang wanita ltu akan mencapai tahap mekarnya dan keayuannya. Pada masa inilah wanita ltu mula dipanggil 'bergetah' jika kita hendak meminjam bidalan Soekarno. Bila dipandang, banyak hati lelaki akan tergoda. Ada gadis yang 'boleh tahan' dan ada gadis yang 'tak boleh tahan'. Gadis yang 'boleh tahan' biasanya dianggap manis tapi tidaklah jelita. Yang 'tak boleh tahan' pula adalah gadis yang sungguh cantik menawan. Ramai lelaki yang tergoda kepada gadis 'tak boleh tahan' ini apatah lagi jika gadis itu sendiri pandai pula menggoda dan mempermainkan perasaan lelaki. Tidak dapat dinafikan bahawa lelaki teruna sememangnya tertarik pada rupa dan bentuk fizikal gadis. Itulah yang menjadi asas mengapa mereka lebih memberi perhatian. Ada orang berpendapat bahawa gadis yang cantik lebih beruntung kerana lelaki melayaninya dengan lebih baik, mesra dan lemah-lembut.

Biasanya teruna akan terpikat dan terpesona dengan kecantikan si gadis dahulu, kemudian barulah si teruna menyelidiki perangai si gadis. Ini menyebabkan ramai lelaki terperangkap, menyesal atau menderita, terutamanya bila sudah terlanjur dan tidak boleh berundur lagi sedangkan baru tahu bahawa si gadis ltu teruk perangainya atau sudah ternoda. Walaupun 'mata yang belum berisi pengalaman' itu tertarik pada rupa yang cantik, sebenamya jodoh hati ialah hati juga, bukannya rupa. Maksudnya pada akhirnya gadis yang hatinya paling suci sesuci hatinyalah yang dipilih oleh teruna untuk dikahwini. Berikut adalah petua-petua sekiranya anda ingin memilih gadis jelita menjadi lsteri anda:

Elakkan Dari Berkawan Dengannya

Dengan merapati dan berkawan dengan si gadis, kecantikan hati ini sebenamya sukar untuk dinilai oleh lelaki. Selalunya yang dilihat semuanya 'baik, sopan dan elok' apatah lagi pada masa itu sang teruna sedang mahu, dia hanya nampak yang elok. Si gadis pula mungkin hanya berpura-pura jadi baik dan sopan untuk memikat teruna. Itulah sebabnya ada yang membidalkan bahawa 'Yang bercahaya tidak semestinya emas' dan 'Yang cantik tidaklah semestinya permata'. Maka elakkan dari berkawan dengannya untuk mengelakkan anda dari terpesona dan terpedaya.


Lakukan Risikan Secara Rahasia
Kecantikan hati biasanya boleh dinilai oleh pengamatan rahsia si teruna bersama keluarga teruna terhadap si gadis. Risikan rahsia lni adalah untuk mengetahui bagaimanakah tingkahlaku si gadis itu bila dia berada bersama keluarganya sendiri. Adakah si gadis dari jenis yang suka berjalan, bergaul bebas, atau suka menolong ibunya memasak, rajin berkemas dan taat dalam beribadat akan dapat ditentukan dengan lebih jelas. Pihak teruna juga boleh mengetahui perihal moral si gadis dengan menyelidiki ke manakah si gadis itu suka pergi di hujung minggu atau di masa lapangnya. Jika dia gemar pergi ke tempat yang kurang baik, besar kemungkinan dia mempunyai sifat-sifat yang kurang baik pula.


Cari Yang Duduk Bersama lbubapa
Sebenarnya alam gadis terdedah kepada pelbagai gejala yang tidak begitu menyenangkan. Terdapat lebih banyak unsur negatif dari yang positif di luar rumah, malah, bagi sesetengah keluarga ianya berlaku dalam rumah sendiri. Si gadis, yang masih dalam peringkat belajar hidup mudah terpengaruh kepada unsur-unsur negatif yang boleh merosakkan kesuciannya serta kebaikan perangainya. Ini kerana unsur-unsur negatif biasanya memberikan keseronokan dan nikmat tetapi kenikmatan ini berakhir sebentar saja disusuli pula oleh sesalan dan kemuraman mungkin seumur hidup.


Cari Yang Pandai Mengurus Rumah Tangga
Pada zaman sekarang, masa remaja si gadis bererti masa sebagai pelajar sekolah menengah, pra-universiti dan pusat pengajian tinggi. Bagi gadis-gadis ini, masa untuk mereka belajar menjadi 'wanita' dari ibu adalah amat terhad, jika ada, praktikannya hanya dalam jangkamasa pendek. Kesempatan untuk berada di dapur amatlah terhad pada hujung minggu serta semasa cuti. Akibatnya, semakin ramai gadis yang berorientasikan kerja makan gaji dan tidak berorientasikan mengurus rumahtangga.

Cari Yang Hormat Kepada Orang Tua

Selidikilah apakah dia gadis yang tahu menghormati orang tua. Ini penting kerana dia nanti akan bersua, bertandang ataupun duduk bersama ibubapa anda. Walau betapa cantik pun dia, jika dia tidak menghormati ibu dan bapa mertuanya, dia akan menyebabkan anda menjadi serba-salah dalam menangani kehidupan anda.


Cari Yang Pandai Menjaga Kehormatan
Hal ini juga dapat diperhatikan di kalangan gadis-gadis yang tidak begitu berjaya dalam pelajaran. Lebih ramai yang suka bekerja makan gaji dari membantu lbu di rumah atas alasan meringankan beban keluarga. Bagi gadis yang mudah 'lupa' masa inilah mereka akan jadi rosak. Mereka akan keluar dengan lelaki tanpa segan silu, mula memakai pakaian yang ketat dan menjolok mata serta belajar berbagai cara dari rakan sebaya untuk memikat lelaki. lbubapa yang tidak mengawasi gerak-geri anak gadisnya mungkin akan menyebabkan gadis itu menjadi gadis murahan.

Cari Yang Tidak Bebas Dengan Lelaki
Pada zaman dahulu, ada lbubapa yang sengaja tidak menghantar anak perempuannya ke sekolah. Takut nanti jadi perempuan jahat akibat dapat bergaul dengan lelaki secara bebas. Bila zaman semakin moden, pemikiran cara ini dianggap sudah usang. Ramai pula menganggap adalah lebih baik bagi wanita bersekolah asalkan saja di sekolah dia dilengkapi dengan input tatasusila dan adat apatah lagi agama.


Cari Yang Didikan Agamanya Cukup
Beredamya zaman perlu mengambilkira faktor sekeliling si gadis. Jelas pada kita bahawa cara hidup gadis sekarang sudah jauh berbeza berbanding gadis satu atau dua dekad silam. Namun, dari sudut nalurinya adalah sama saja. Zaman gadis adalah zaman mencari identiti dan cuba mengekalkan identiti itu. Jika terdedah dia kepada yang buruk maka buruklah jadinya. Walaupun begitu, gadis yang mendapat didikan yang baik besar kemungkinan akan menjadi wanita yang berguna kepada negara dan agama malah boleh menjadi contoh teladan sama ada kepada wanita mahupun lelaki.


Cari Yang Berpegang Teguh Pada Suruhan Agama

Ada empat sebab utama mengapa teruna memilih seseorang gadis, kerana kecantikannya, kerana hartanya, kerana keserasian taraf dan kerana agama. Yang akan membahagiakan ialah memilih gadis yang beragama. Dimanakah letaknya nilai gadis yang cantik? Letaknya ialah pada keimanan gadis itu. Jika dia cantik dan dia pula beriman, berharta dan setaraf pula, maka dialah yang masuk ke dalam kategori gadis yang 'tak boleh tahan'. Tapi sedarlah, dia akan memilih lelaki yang baik-baik pula!

Bertunang Jangan Lama

Bila anda sudah melamarnya, jangan tunggu lama-lama. Nikahlah dengan segera kerana gadis jelita ramai yang ingin menggodanya. Elakkan dari membawanya ke sana-sini kerana ini akan menerbitkan cemburu dihati lelaki yang jahat serta membahayakan keselamatan si gadis. Petua orang tua-tua, kalau boleh, semasa bertunang perlulah berahsia, semasa bernikah perlulah dihebahkan agar semua orang tahu.


Kahwini Dia Ketika Usianya Masih Muda

Hal lni mungkin dianggap satu kontroversi oleh ramai orang tapi ia merupakan kebenaran yang sukar untuk dinafikan. Mengahwini gadis jelita ketika umumya masih muda remaja dapat membantunya agar selamat dari godaan dan gangguan lelaki yang tidak bertanggungjawab. Ramai gadis jelita yang telah rosak kerana merosakkan diri atau dirosakkan. Ibubapa seharusnya melepaskan anaknya untuk dikahwini lebih awal dan jangan membuat alasan bahawa anaknya masih belajar atau baru bekerja. Seorang gadis, sama ada dahulu ataupun sekarang, layak berkahwin bila dia sudah berumur kira-kira 13 tahun. Ramai orang mungkin berflkir anda gila mengahwini gadis semuda itu, tapi siapakah sebenarnya yang gila jika gadis jelita seperti ltu besar kemungkinannya akan ternoda? Cuma, lbubapa patutlah mempastikan bahawa anak gadis mereka mendapat suami yang baik serta bertanggungjawab.


Elakkan Dari Terlalu Cemburu
Memang sudah menjadi adat dunia, gadis yang cantik jelita memang menjadi idaman teruna, suami orang mahupun duda. Elakkan dari menaruh perasaan cemburu. Yang penting ialah sejauh manakah anda telah bertindak untuk memilikinya. Bila si gadis telah menjadi isteri anda, didiklah dia agar dia menjaga kehormatannya serta taat pada agama.

Layani Dia Dengan Baik
Walau betapa jelita pun dia, seorang gadis tidak memandang pada paras rupa anda. Yang penting bila anda berkahwin dengannya ialah cinta anda kepadanya. Cinta bukan bermakna anda mahu ambil bulan bawa ke ribanya atau selalu melakukan seks dengannya. Cinta pada wanita ialah memahami jiwa mereka dan melayani mereka dengan baik. Bila dia sudah cinta pada anda seluruh jiwa raganya, dia tidak akan mudah tergoda dengan lelaki lain. Dia akan hanya anggap anda sebagai pengarang jantung dan buah hatinya.


Bertanggungjawab
Walau betapa jelita pun dia, seorang gadis mahukan lelaki yang mampu menjaganya dengan baik, menguruskan kebajikannya serta memimpinnya menjadi wanita yang baik serta taat pada agama. Lelaki yang mereka mahukan ialah yang bertanggungjawab terhadap anak-anak serta menghormati pula ibubapa si gadis.

Gimana menurut Anda???

MENGEMBANGKAN KECERDASAN ANAK

Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak
 
Prof. Dr. KH Jalaluddin Rakhmat
Waktu itu, dini hari, di sebuah rumah sederhana. Rahman dan isterinya terbangun karena mendengar derak pintu terbuka. Dipasangnya telinganya tajam-tajam. Mereka yakin suara itu berasal dari kamar anaknya, yang berusia tujuh tahun. Langkah-langkah kecil, terdengar seperti berjingkat-jingkat, bergerak menuju satu-satunya kamar mandi di rumah itu. Mereka mendengar suara air mengalir yang disusul dengan suara gerakan membasuh. Langkah-langkah kecil itu kembali ke kamarnya. Walaupun sayup,karena dinihari yang hening, mereka mendengar suara bacaan Al-Quran. Anak itu rupanya sedang melakukan salat malam. Tiba-tiba keduanya merasakan air mata hangat membasahi pipinya.
Kisah ini disampaikan kepada saya oleh Pak Rahman, ketika saya masih menjadi guru mengaji anak-anak di kampung tempat tinggal saya. Karena kejadian itu, kedua orang tua itu mulai melakukan salat dan meninggalkan perjudian populer-lotto. Ini terjadi kira-kira tiga puluh tahun yang lalu. Saya mendengar kejadian lain yang hampir mirip dengan itu dua atau tiga tahun tahun yang lalu.
Kali ini, saya menjadi direktur SMU (Plus) Muthahhari. Seorang ibu, orangtua murid yang baru lulus, datang dari Banten. Ia meminta bantuan saya untuk mengirim Rahmat ke Jerman. Ia sudah meyakinkan anaknya bahwa ia tidak akan mampu untuk membiayainya. Tetapi anaknya berulang-kali meyakinkan orangtuanya, bahwa Tuhan pasti akan memberikan jalan. Ditengah-tengah pembicaraan, ibu itu bercerita tentang perubahan perilaku anaknya setelah masuk sekolah kami. Waktu pulang kampung, ia banyak menaruh perhatian pada tetangga-tetangganya yang miskin. Menjelang Lebaran, seperti biasanya, ibu itu memberi anaknya uang untuk membeli pakaian baru. Rahmat menerima uang itu seraya minta izin untuk memberikannya pada tukang becak tetangganya. "Uang ini jauh lebih berharga bagi dia ketimbang saya, Bu," kata Rahmat. Ibunya bercerita sambil meneteskan air mata. Kedua kisah nyata di atas menyajikan contoh anak yang cerdas secara spiritual. Keduanya terjadi jauh sebelum konsep kecerdasan spiritual ramai diperbincangkan. Karena saya tidak ingin bertele-tele mendiskusikan apa yang disebut SQ, dan hanya untuk menyamakan pengertian SQ, saya akan mengutip lima karakteristik orang yang cerdas secara spiritual menurut Roberts A.
Emmons, The Psychology of Ultimate Concerns:
(1) kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan material;
(2) kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang memuncak;
(3) kemampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari-hari;
(4) kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber spiritual buat menyelesaikan masalah; dan kemampuan untuk berbuat baik.
Dua karakteristik yang pertama sering disebut sebagai komponen inti kecerdasan spiritual. Anak yang merasakan kehadiran Tuhan atau makhluk ruhaniyah di sekitarnya mengalami transendensi fisikal dan material. Ia memasuki dunia spiritual. Ia mencapai kesadaran kosmis yang menggabungkan dia dengan seluruh alam semesta. Ia merasa bahwa alamnya tidak terbatas pada apa yang disaksikan dengan alat-alat indrianya. Anak Pak Rahman pada kisah pertama memiliki kedua ciri ini, terutama ketika ia menyampaikan doa-doa personalnya dalam salat malamnya.
Sanktifikasi pengalaman sehari-hari, ciri yang ketiga, terjadi ketika kita meletakkan pekerjaan biasa dalam tujuan yang agung. Konon, pada abad pertengahan seorang musafir bertemu dengan dua orang pekerja yang sedang mengangkut batu-bata. Salah seorang di antara mereka bekerja dengan muka cemberut, masam, dan tampak kelelahan. Kawannya justru bekerja dengan ceria, gembira, penuh semangat. Ia tampak tidak kecapaian. Kepada keduanya ditanyakan pertanyaan yang sama, "Apa yang sedang Anda kerjakan? "Yang cemberut menjawab, "Saya sedang menumpuk batu." Yang ceria berkata, "Saya sedang membangun katedral!" Yang kedua telah mengangkat pekerjaan "menumpuk bata" pada dataran makna yang lebih luhur. Ia telah melakukan sanktifikasi.
Orang yang cerdas secara spiritual tidak memecahkan persoalan hidup hanya secara rasional atau emosional saja. Ia menghubungkannya dengan makna kehidupan secara spiritual. Ia merujuk pada warisan spiritual -seperti teks-teks Kitab Suci atau wejangan orang-orang suci- untuk memberikan penafsiran pada situasi yang dihadapinya, untuk melakukan definisi situasi.
Ketika Rahmat diberitahu bahwa orang tuanya tidak akan sanggup menyekolahkannya ke Jerman, ia tidak putus asa. Ia yakin bahwa kalau orang itu bersungguh-sungguh dan minta pertolongan kepada Tuhan, ia akan diberi jalan. Bukankah Tuhan berfirman, "Orang-orang yang bersungguh-sungguh dijalan Kami, Kami akan berikan kepadanya jalan-jalan Kami"? Bukankah Heinrich Heine memberikan inspirasi dengan kalimatnya "Den Menschen machtseiner Wille gro=DF und klein"? Rahmat memiliki karakteristik yang ke empat. Tetapi Rahmat juga menampakkan karakteristik yang ke lima: memiliki rasa kasih yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan. "The fifth and final component of spiritual intelligence refers to the capacity to engage invirtuous behavior: to show forgiveness, to express gratitude, to be humble, to display compassion and wisdom," tulis Emmons. Memberi maaf, bersyukur atau mengungkapkan terimakasih, bersikap rendah hati, menunjukkan kasih sayang dan kearifan, hanyalah sebagian dari kebajikan. Karakteristikterakhir ini mungkin disimpulkan dalam sabda nabi Muhammad saw, "Amal paling utama ialah engkau masukkan rasa bahagia pada sesama manusia."
Kiat-kiat mengembangkan SQ anak Dengan pengertian di atas, berikut ini saya sampaikan secara singkat kiat-kiat untuk mengembangkan SQ anak-anak kita.
(1) Jadilah kita "gembala spiritual" yang baik,
(2) bantulah anak untuk merumuskan "missi" hidupnya,
(3) baca kitab suci bersama-sama dan jelaskan maknanya dalam kehidupan kita,
(4) ceritakan kisah-kisah agung dari tokoh-tokoh spiritual,
(5) diskusikan berbagai persoalan dengan perspektif ruhaniah,
(6) libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan,
(7) bacakan puisi-puisi, atau lagu-lagu yang spiritual dan inspirasional,
(8) bawa anak untuk menikmati keindahan alam,
(9) bawa anak ke tempat-tempat orang yang menderita, dan
(10) ikut-sertakan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial.
1. Jadilah gembala spiritual. Orang tua atau guru yang bermaksud mengembangkan SQ anak haruslah seseorang yang sudah mengalami kesadaran spiritual juga. Ia sudah "mengakses" sumber-sumber spiritual untuk mengembangkan dirinya. Seperti disebutkan di atas -yakni karakteristik orang yang cerdas secara spiritual, ia harus dapat merasakan kehadiran dan peranan Tuhan dalam hidupnya. "Spiritual intelligence is the faculty of our non-material dimension- the human soul," kata Khalil Khavari. Ia harus sudah menemukan makna hidupnya dan mengalami hidup yang bermakna. Ia tampak pada orang-orang di sekitarnya sebagai "orang yang berjalan dengan membawa cahaya." (Al-Quran 6:122). Ia tahu ke mana ia harus mengarahkan bahteranya. Ia pun menunjukkan tetap bahagia di tengah taufan dan badai yang melandanya. "Spiritual intelligence empowers us to be happy in spite of circumstances and not because of them," masih kata Khavari. Bayangkalah masa kecil kita dahulu. Betapa banyaknya perilaku kita terilhami oleh orang-orang yang sekarang kita kenal sebagai orang yang berSQ tinggi. Dan orang-orang itu boleh jadi orang-tua kita, atau guru kita, atau orang-orang kecil di sekitar kita.
2. Rumuskan missi hidup. Nyatakan kepada anak bahwa ada berbagai tingkat tujuan, mulai dari tujuan paling dekat sampai tujuan paling jauh, tujuan akhir kita. Kepada saya datang seorang anak muda dari Indonesia bagian timur. Ia meminta bantuan saya untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi swasta, setelah gagal di UMPTN. Ia tidak punya apa pun kecuali kemauan. Sayang, ia belum bisa merumuskan keinginannya dalam kerangka missi yang luhur. Berikut ini adalah cuplikan percakapan kami:
* Saya ingin belajar, Pak
* Untuk apa kamu belajar?
* Saya ingin mendapat pekerjaan.
* Jika belajar itu hanya untuk dapat pekerjaan, saya beri kamu pekerjaan.
* Tinggallah di rumahku. Cuci mobilku, dan saya bayar.
* Saya ingin belajar, Pak
* Untuk apa kamu belajar?
* Saya ingin mendapat pengetahuan
* Jika tujuan kamu hanya untuk memperoleh pengetahuan, tinggallah bersamaku. Saya wajibkan kamu setiap hari untuk membaca buku. Kita lebih banyak memperoleh pengetahuan dari buku ketimbang sekolah.
* Tetapi saya ingin masuk sekolah.
* Untuk apa kamu masuk sekolah?
* Saya bingung, Pak.
Saya sebenarnya ingin mengarahkan dia untuk memahami tujuan luhur dia. Dengan menggunakan teknik "what then, se=F1or" dalam anekdot Danah Zohar,kita dapat membantu anak untuk menemukan missinya. Jika kamu sudah sekolah, kamu mau apa? Aku mau jadi orang pintar. Jika sudah pintar, mau apa, what then? Dengan kepintaranku, aku akan memperoleh pekerjaan yang bagus. Jika sudah dapat pekerjaan, mau apa? Aku akan punya duit banyak.Jika sudah punya duit banyak, mau apa? Aku ingin bantu orang miskin, yang di negeri kita sudah tidak terhitung jumlahnya. Sampai di sini, kita sudah membantu anak untuk menemukan tujuan hidupnya.
3. Baca Kitab Suci. Setiap agama pasti punya kitab suci. Begitu keterangan guru-guru kita. Tetapi tidak setiap orang menyediakan waktu khusus untuk memperbincangkan kitab suci dengan anak-anaknya. Di antara pemikir besar Islam, yang memasukkan kembali dimensi ruhaniah ke dalam khazanah pemikiran Islam, adalah Dari Muhammad Iqbal. Walaupun ia dibesarkan dalam tradisi intelektual barat, ia melakukan pengembaraan ruhaniah bersama Jalaluddin Rumi dan tokoh-tokoh sufi lainnya. Boleh jadi, yang membawa Iqbal ke situ adalah pengalaman masa kecilnya. Setiap selesai salat Subuh, ia membaca Al-Quran. Pada suatu hari, bapaknya berkata, "Bacalah Al-Quran seakan-akan ia diturunkan untukmu!" Setelah itu, kata Iqbal, "aku merasakan Al-Quran seakan-akan berbicara kepadaku."
4. Ceritakan kisah-kisah agung. Anak-anak, bahkan orang dewasa, sangat terpengaruh dengan cerita. "Manusia," kata Gerbner, "adalah satu-satunya makhluk yang suka bercerita dan hidup berdasarkan cerita yang dipercayainya." Para Nabi mengajar umatnya dengan parabel atau kisah perumpamaan. Para sufi seperti Al-'Attar, Rumi, Sa'di mengajarkan kearifan perenial dengan cerita. Sekarang Jack Canfield memberikan inspirasi pada jutaan orang melalui Chicken Soup-nya. Kita tidak akan kekurangan cerita luhur, bila kita bersedia menerima cerita itu dari semua sumber. Saya senang berdiskusi dengan anak-anak saya bukan hanya kisah-kisah Islam saja, juga cerita-cerita dalam Alkitab, kisah-kisah dari Cina dan India, mitologi Yunani, dongeng-dongeng dari berbagai tempat di tanah air, sejak kisah-kisah pewayangan di Jawa sampai dongeng-dongeng dari Maluku. Begitu pula, saya membaca cerita-cerita Andersen, fabel-fabelnya Jean de la Fontaine, sampai Crayon Sin Chan. Saya selalu menemukan pelajaran berharga di dalamnya. Saya bagikan pelajaran itu pada anak-anak saya, yang dilahirkan baik oleh isteri saya, maupun oleh isteri-isteri orang lain (misalnya, yang saya ajar di sekolah saya).

5. Diskusikan berbagai persoalan dengan perspektif ruhaniah. Melihat dari perspektif ruhaniah artinya memberikan makna dengan merujuk pada Rencana Agung Ilahi (Divine Grand Design). Mengapa hidup kita menderita? Kita sedang diuji Tuhan. Dengan mengutip Rumi secara bebas, katakan kepada anak kita bahwa bunga mawar di taman bunga hanya merkah setelah langit menangis. Anak kecil tahu bahwa ia hanya akan memperoleh air susu dari dada ibunya setelah menangis. Penderitaan adalah cara Tuhan untuk membuat kita menangis. Menangislah supaya Sang Perawat Agung memberikan susu keabadian kepadamu. Mengapa kita bahagia? Perhatikan bagaimana Tuhan selalu mengasihi kita, berkhidmat melayani keperluan kita, bahkan jauh sebelum kita dapat menyebut asma-Nya
6. Libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan. Kegiatan agama adalah cara praktis untuk "tune in" dengan Sumber dari Segala Kekuatan. Ambillah bola lampu listrik di rumah Anda. Bahaslah bentuknya, strukturnya, komponen-komponennya, kekutan cahayanya, voltasenya, dan sebagainya. Anda pasti menggunakan sains. Kegiatan agama adalah kabel yang menghubungkan bola lampu itu dengan sumber cahaya. Sembahyang, dalam bentuk apa pun, mengangkat manusia dari pengalaman fisikal dan material ke pengalaman spiritual. Untuk itu, kegiatan keagamaan tidak boleh dilakukan dengan terlalu banyak menekankan hal-hal yang formal. Berikan kepada anak-anak kita makna batiniah dari setiap ritus yang kita lakukan. Sembahyang bukan sekedar kewajiban. Sembahyang adalah kehormatan untuk menghadap Dia yang Mahakasih dan Mahasayang!
7. Bacakan puisi-puisi, atau lagu-lagu yang spiritual dan inspirasional. Seperti kita sebutkan di atas, manusia mempunyai dua fakultas, fakultas untuk mencerap hal-hal material dan fakultas untuk mencerap hal-hal spiritual. Kita punya mata lahir dan mata batin. Ketika kita berkata "masakan ini pahit", kita sedang menggunakan indra lahiriah kita. Tetapi ketika kita berkata "keputusan ini pahit", kita sedang menggunakan indra batiniah kita. Empati, cinta, kedamaian, keindahan hanya dapat dicerap dengan fakultas spiritual kita (Ini yang kita sebut sbg SQ). SQ harus dilatih. Salah satu cara melatih SQ ialah menyanyikan lagu-lagu ruhaniah atau membacakan puisi-puisi. Jika Plato berkata "pada sentuhan cinta semua orang menjadi pujangga", kita dapat berkata "pada sentuhan puisi semua orang menjadi pecinta."
8. Bawa anak untuk menikmati keindahan alam. Teknologi moderen dan kehidupan urban membuat kita teralienasi dari alam. Kita tidak akrab lagi dengan alam. Setiap hari kita berhubungan dengan alam yang sudah dicemari, dimanipulasi, dirusak. Alam tampak di depan kita sebagai musuh setelah kita memusuhinya. Bawalah anak-anak kita kepada alam yang relatif belum banyak tercemari. Ajak mereka naik ke puncak gunung. Rasakan udara yang segar dan sejuk. Dengarkan burung-burung yang berkicau dengan bebas. Hirup wewangian alami. Ajak mereka ke pantai. Rasakan angin yang menerpa tubuh. Celupkan kaki kita dan biarkan ombak kecil mengelus-elus jemarinya. Dan seterusnya. Kita harus menyediakan waktu khusus bersama mereka untuk menikmati ciptaan Tuhan, setelah setiap hari kita dipengapkan oleh ciptaan kita sendiri.
9. Bawa anak ke tempat-tempat orang yang menderita. Nabi Musa pernah berjumpadengan Tuhan di Bukit Sinai. Setelah ia kembali ke kaumnya, ia merindukan pertemuan dengan Dia. Ia bermunajat, "Tuhanku, di mana bisa kutemui Engkau." Tuhan berfirman, "Temuilah aku di tengah-tengah orang-orang yang hancur hatinya." Di sekolah kami ada program yang kami sebut sebagai "spiritual camping". Kami bawa anak-anak ke daerah pedesaan, di mana alam relatif belum terjamah oleh teknologi. Malam hari, mereka mengisi waktunya dengan beribadat dan tafakkur. Siang hari mereka melakukan action research, untuk mencari dan meneliti kehidupan orang yang paling miskin disekitar itu. Seringkali, ketika mereka melaporkan hasil penelitian itu, mereka menangis. Secara serentak, mereka menyisihkan uang mereka untukmemberkan bantuan. Dengan begitu, mereka dilatih untuk melakukan kegiatan sosial juga.
10. Ikut-sertakan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial. Saya teringat cerita nyata dari Canfield dalam Chicken Soup for the Teens. Ia bercerita tentang seorang anak yang "catatan kejahatannya lebih panjang dari tangannya." Anak itu pemberang, pemberontak, dan ditakuti baik oleh guru maupun kawan- kawannya. Dalam sebuah acara perkemahan, pelatih memberikan tugas kepadanya untuk mengumpulkan makanan untuk disumbangkan bagi penduduk yang termiskin. Ia berhasil memimpin kawan-kawannya untuk mengumpulkan dan membagikan makanan dalam jumlah yang memecahkan rekor kegiatan sosial selama ini. Setelah makanan, mereka mengumpulkan selimut dan alat-alat rumah tangga. Dalam beberapa minggu saja, anak yang pemberang itu berubah menjadi anak yang lembut dan penuh kasih. Seperti dilahirkan kembali, ia menjadi anak yang baik - rajin, penyayang, dan penuh tanggung jawab.
Dikutip dari artikel lepas Yayasan Muthahari

Semoga bermanfaat